Pocong Pengetuk Jendela
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, legenda tentang "Pocong Pengetuk Jendela" menjadi perbincangan hangat di antara penduduk setempat. Cerita ini telah menjadi bagian dari sejarah lisan mereka, diwariskan dari generasi ke generasi.
Rumah kosong di pinggiran desa itu masih berdiri dengan misteriusnya, menyimpan rahasia-rahasia yang tak terungkapkan. Konon, rumah itu ditinggalkan bertahun-tahun lamanya setelah pemiliknya meninggal secara misterius di dalamnya. Tak lama setelah kepergiannya, suara ketukan pelan mulai terdengar dari jendela rumah tersebut.
BACA JUGA: Takdir Mengerikan di Puncak Gunung Cikurai: Kisah Seram Seorang Pendaki
Seiring berjalannya waktu, cerita tentang pocong yang mengetuk jendela itu semakin berkembang. Menurut versi terbaru cerita tersebut, pocong itu tak hanya mengetuk jendela, tetapi juga terdengar suara desisan halus dan kerikil bergerak di sekitar rumah pada malam hari.
Penduduk desa menjadi semakin terbelah antara yang percaya pada kisah-kisah gaib dan yang mencari penjelasan logis. Beberapa mengelompokkan diri untuk melakukan ritual keagamaan agar meredakan kehadiran gaib tersebut, sementara yang lain memilih untuk menjauhi rumah itu sepenuhnya.
Namun, di tengah ketakutan dan spekulasi, ada satu pemuda bernama Adi yang menonjol dengan keberaniannya. Adi tidak mempercayai cerita-cerita mistis dan memilih untuk mencari tahu kebenaran di balik misteri "Pocong Pengetuk Jendela".
Pada malam yang gelap dan angker, Adi memulai perjalanannya menuju rumah kosong tersebut. Langkahnya diiringi desisan daun dan bisikan angin yang menggigilkan tulang. Meskipun hatinya berdebar kencang, tekadnya untuk mengungkap kebenaran membuatnya terus maju.
Tiba di depan jendela rumah, Adi menyaksikan pemandangan yang tak terduga. Bukan pocong yang ada di balik jendela, melainkan sekelompok burung hantu. Mereka tengah bermain-main, mengejar-mengejar satu sama lain dengan lincahnya. Setiap kali mereka bersentuhan dengan jendela, terciptalah suara ketukan yang menakutkan.
Rahasia terkuak. Ternyata, aktivitas yang mengganggu penduduk desa itu semata-mata adalah ulah lucu burung-burung hantu tersebut. Mereka tidak sengaja menciptakan ketukan dan desisan yang menakutkan ketika bermain di sekitar rumah kosong.
Dengan hati lega, Adi kembali ke desa dan menceritakan penemuannya kepada penduduk setempat. Cerita tentang "Pocong Pengetuk Jendela" pun terbantahkan, meninggalkan desa dalam suasana lega dan rasa lega yang mendalam.
Namun, keberanian Adi dan penemuan kebenaran itu tidak hanya mengakhiri ketakutan semu, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi penduduk desa. Mereka belajar bahwa kadang-kadang, kebenaran yang tersembunyi di balik misteri bisa lebih menenangkan daripada ketakutan yang terus menerus. Dan cerita itu, meskipun terbantahkan, tetap menjadi bagian dari sejarah dan warisan budaya desa yang kaya.